Konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina kembali memanas, khususnya di Jalur Gaza. Serangan udara Israel yang intensif telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah. Malaysia, sebagai negara anggota ASEAN dan pendukung kuat perjuangan Palestina, tidak tinggal diam. Pemerintah Malaysia secara tegas mengecam kekejaman yang dilakukan oleh Israel dan menyerukan agar ASEAN mengambil sikap yang lebih tegas dalam menanggapi situasi ini.
Malaysia Mengecam Kekejaman Israel
Pemerintah Malaysia melalui Kementerian Luar Negeri (Wisma Putra) telah mengeluarkan beberapa pernyataan resmi yang mengecam keras serangan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Pada 14 Juli 2024, Malaysia mengutuk serangan udara Israel ke kamp pengungsi al-Mawasi yang menewaskan puluhan warga Palestina dan melukai ratusan lainnya. Serangan ini dianggap sebagai tindakan tidak berperikemanusiaan dan jelas melanggar hukum internasional serta hak asasi manusia
Selain itu, Malaysia juga mengkritik serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza. Pada 7 Desember 2023, Malaysia mengecam serangan udara Israel yang menghancurkan fasilitas kesehatan di Khan Younis, selatan Gaza. Serangan ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional yang melindungi fasilitas medis dan tenaga medis
Pemerintah Malaysia juga menentang keras rencana pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. Pada 6 Februari 2025, Malaysia mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa setiap proposal untuk pemindahan paksa warga Palestina dari tanah air mereka merupakan tindakan pembersihan etnis dan pelanggaran hukum internasional

Seruan Malaysia kepada ASEAN
Sebagai Ketua ASEAN tahun 2025, Malaysia telah mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk bersikap tegas terhadap kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Pada 6 Februari 2025, Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Mohamad Hasan, menyatakan bahwa seluruh negara anggota ASEAN sepakat menolak setiap bentuk pelanggaran hukum internasional, termasuk pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza
Malaysia juga mengajak negara-negara ASEAN untuk mendesak negara-negara mitra dialog blok tersebut agar memastikan Israel menghentikan kekejaman yang berlanjut di Palestina. ASEAN mengingatkan Israel untuk mematuhi keputusan Mahkamah Internasional dan resolusi Majelis Keamanan PBB terkait situasi di Gaza
Dalam pertemuan dengan pemimpin negara-negara seperti Kuwait, Lebanon, Maladewa, dan Arab Saudi, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menekankan pentingnya tindakan internasional yang segera dan diselaraskan untuk mencapai tujuan ini, termasuk membangun kembali Gaza dan memfasilitasi kembalinya penduduk Palestina ke tanah air mereka
Reaksi Internasional terhadap Tindakan Malaysia
Tindakan tegas Malaysia dalam mengecam kekejaman Israel dan menyerukan sikap tegas ASEAN mendapat dukungan dari berbagai pihak. Negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sepakat dengan pendirian Malaysia untuk mengecam serangan dan kekejaman berkelanjutan Israel terhadap rakyat Palestina. Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Mohamad Hasan, mengajak negara-negara anggota OKI untuk tidak terperangkap dalam upaya pihak tertentu yang berusaha menggagalkan proses perundingan damai di Gaza
Selain itu, Malaysia juga menjalin kerja sama dengan negara-negara seperti Mesir dan Jepang dalam upaya rekonstruksi Gaza. Pada 15 Februari 2025, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bersama Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, menegaskan penolakan terhadap upaya pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza dan menekankan pentingnya rekonstruksi Gaza tanpa mengusir penduduknya
Kesimpulan
Tindakan Malaysia dalam mengecam kekejaman Israel di Gaza dan menyerukan sikap tegas ASEAN mencerminkan komitmen negara ini terhadap keadilan dan perdamaian internasional. Melalui pernyataan resmi dan kerja sama dengan negara-negara lain, Malaysia berusaha memastikan bahwa suara rakyat Palestina didengar dan hak-hak mereka dihormati. Sebagai bagian dari komunitas internasional, Malaysia terus mendorong negara-negara ASEAN dan mitra dialog untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna menghentikan kekejaman di Gaza dan mendukung perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan dan perdamaian yang abadi.
Baca Juga : Bahlil Lahadalia dan Airlangga Hartarto Jawab Isu Reshuffle Kabinet Merah Putih